Materi Antropologi SMA Kelas X
Materi Antropologi SMA Kelas X |
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu, maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisiknya, kebudayaannya, perilakunya dsb. Menurut Keesing dan Keesing antropologi merupakan studi mengenai manusia, baik dalam kedudukannya sebagai bagian dari dunia binatang maupun dalam kedudukannya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Sedangkan menurut William A. Havilland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disusun pengertian sederhana bahwa antropologi adalah sebuah ilmu (studi) yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
2. Antropologi sosial-budaya
Dari beberapa definisi di atas, dapat disusun pengertian sederhana bahwa antropologi adalah sebuah ilmu (studi) yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Cabang Antropologi:
1. Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentangsejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya. Antropologi fisik terdiri dari:- Paleoantropologi yaitu ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau terjadinya dan evolusi manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai metode penggalian. Singkatnya paleoantropologi adalah ilmu antropologi yang mempelajari asal-usul masyarakat atau masyarakat terdahulu melalui peninggalannya.
- Somatologi atau antropologi biologi yaitu ilmu antropologi yang mempelajari fisik manusia yaitu persamaan dan perbedaan ciri-ciri fisik manusia tiap individu contohnya adalah ras.
2. Antropologi sosial-budaya
- Etnolinguistik atau antropologi linguistik adalah suatu ilmu bagian antropologi yang mepelajari bahasa-bahasa yang digunakan oleh suku-suku bangsa. Contoh: mepelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa, Sunda, Batak, dll.
- Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dari penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf (mempelajari kebudayaan prasejarah).
- Etnologi ilmu bagian antropologi yang mencoba mencapai pengertian mengenai asas-asas manusia dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang ini.
Konsep-Konsep Dasar Antropologi
Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, penggunaan konsep dalam antropologi adalah penting karena pengembangan konsep yang terdefinisikan dengan baik merupakan tujuan dari setiap disiplin ilmu. Benar menurut Keesing yang mengemukakan tidak ada dua ahli antropolgi yang mempuyai pendapat sama persis atau menggunakan simbol-simbol atau konsep-konsep yang sama. Terdapat tujuh kelompok pengertian kebudayaan yaitu:- Kelompok kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks kehidupan manusia.
- Kelompok kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi.
- Kelompok kebudayaan sebagai cara dan aturan termasuk cita-cita, nilai-nilai dan kelakuan.
- Kelompok kebudayaan sebagai keterkaitan dalam proses-proses psikologis.
- Kelompok kebudayaan sebagai struktur atau pola-pola organisasi kebudayaan.
- Kelompok kebudayaan sebagai hasil perbuatan atau kecerdasan manusia.
- Kelompok kebudayaan sebagai system symbol.
- Kebudayaan (kumpulan pengetahuan, kebiasaan atau tradisi yang di wariskan kepada generasi beikutnya)
- Evolusi (Secara sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tidak pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir meeka.)
- Daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya.
- Enkulturasi (Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses pembelajaran kebudayaan)
- Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat dimana kebudayaan ini timbul
- Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri.
- Etnosentrisme (memandang budayanya sendiri yang paling baik)
- Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara turun-temurun.
- Ras dan etnik (ras : ciri fisik yang khas ; etnik : ciri budaya yang unik)
- Stereotip ( citra atau kesan )
- Kekerabatan
- Magis (Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B Tylor dalam Primitive Culture (1871) merupakan ilmu pseudo dan salah satu khayalan paling merusak yang pernah menggrogoti umat manusia)
- Tabu (Istilah tabu berasal dari bahasa Polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik, apa yang dikatakan terlaranag adalah persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal yang keramat, termasuk yang suci)
- Perkawinan (Agak sulit mendefinisikan perkawinan, karena setiap istilah perkawinan tersebut memiliki banyak bentuk dan dipengaruhi oleh system nilai budaya masing-masing. Namun, secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu kepada proses yang formal pemaduan hubungan antara dua individu yang berbeda jenis)
Peran dan Fungsi Antropologi
Setelah mengetahui dan mempelajari konsep dasar antropologi, maka kita dapat mengetahui peran dan fungsi antropologi, antara lain:- Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok masyarakat.
- Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
- Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.
- Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sisial masyarakat yang makin kompleks.
- Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan teori-teori tentang asal-usul kepercayaan, keluarga, perkawinan, perilaku bernegara, dan sebagainya.
Pendekatan Antropologi
Studi kebudayaan adalah sentral dalam antropologi. Bidang kajian utama antropologi adalah kebudayaan dan dipelajari melalui pendekatan. Berikut 3 macam pendekat utama yang biasa dipergunakan oleh para ilmuwan antropologi.- Pendekatan holistic
- Pendekatan komparatif
- Pendekatan historic
Teori Dalam Antropologi
1. Teori Evolusi Deterministrik
Adalah teori tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam antropologi, ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis henry Morgan (1818-1889). Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.
2. Teori Partikularisme
Pada awal abad ke-20 berakhirlah kejayaan teori evolusionisme dan berkembanglah pemikiran yang menentang teori tersebut. Pemikiran baru tersebut dipelopori oleh Franz Boas (1858-1942) yang kemudian disebut teori partikularisme historik. Boas tidak setuju dengan teori evolusi dalam hal asumsi tentang adanya hukum universal yang menguasai kebudayaan manusia. Ia menunjukkan betapa sangat kompleksnya variasi kebudayaan, dan percaya bahwa terlalu prematur merumuskan teori yang universal.3. Teori Fungsionalisme
Teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang selama Perang Dunia II mengisolir diri bersama penduduk asli pulau Trobrian untuk mempelajari cara hidup mereka dengan jalan melakukan observasi berperanserta (participant observation). Ia mengajukan teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat.
Dengan kata lain, pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-laku, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, memerankan fungsi dasar di
dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Keberagaman Budaya, Agama, Religi, Tradisi dan Bahasa di Indonesia
Demikian sekelumit mengenai Materi Antropologi SMA Kelas X yang dapat kami infokan, semoga bermanfaat bagi anda.
dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Keberagaman Budaya, Agama, Religi, Tradisi dan Bahasa di Indonesia
- Budaya
- Agama
- Religi
- Tradisi
- Bahasa
Demikian sekelumit mengenai Materi Antropologi SMA Kelas X yang dapat kami infokan, semoga bermanfaat bagi anda.